Menjadi seorang astronot bukanlah hal yang mudah, apalagi pekerjaan ini mengundang banyak resiko bahkan dapat menyebabkan kematian. Tentu saja astronot merupakan orang yang sudah profesional dan terlatih. Dari sekian banyak astronot yang pernah terbang ke angkasa, beberapa diantaranya merupakan astronot wanita, termasuk juga astronot dari Indonesia.
1. Valentina Vladimirovna Tereshkova
Astronot pertama yang akan saya perkenalkan pada anda adalah Valentina Tereshkova, ia merupakan astronot wanita Pertama Di Dunia yang berasal dari negara Unisoviet yang sekarang lebih kita kenal dengan nama Rusia.
Valentine Tereshkova merupakan astronot yang cukup unik. Sebelum direkrut sebagai kosmonot (sebutan astronot di Rusia), Tereshkva bekerja di pabrik perakitan tekstil dan seorang skydiver amatir. Sebagai bentuk implikasi karena bergabung dengan corps kosmonot, ia kemudian ikut serta di angkatan udara Unisoviet. Valentine Tereshkova merupakan warga sipil pertama yang terbang ke luar angkasa.
Tereshkova lahir pada tanggal 06 Maret 1937 di Oblast Yaroslavl, Uni Soviet. Pada tahun 1963 ia terbang ke luar angkasa menggunakan pesawat Vostoc 6 dan ia merupakan kosmonot wanita pertama didunia yang terbang ke luar angkasa.
https://id.wikipedia.org/wiki/Valentina_Tereshkova
2. Sally Kristen Ride
Negara Amerika Serikat juga memiliki astronot wanita dengan predikat sebagai Astronot Wanita Pertama di Amerika Serikat, astronot ini memiliki nama Sally Kristen Ride.
Lahir pada tahun 1951 dan meninggal di usia 61 tahun (2002), ia merupakan seorang astrofisikawati dan astronot Amerika Serikat. Sally bergabung dengan Nasa pada tahun 1978, lalu pada tahun 1993 ia berhasil menjadi wanita pertama Amerika Serikat yang berhasil terbang ke luar angkasa.
Sally tidak hanya sekedar astronot saja, sebagai seorang astrofisikawati, dengan gelar ph.D nya, ia banyak membantu dalam pembuatan rancangan lengan robot untuk kendaraan luar angkasa yang ia kendarai.
Pada tahun 1986, ia ikut serta dalam proses penyelidikan kecelakaan pesawat Space Shuttle Chalanger dan Columbia. Ia menjabat sebagai salah satu komisi penyelidikan waktu itu. Pada 1989 ia menjadi guru besar fisika dan direktur Institut Luar Angkasa California di Universitas California, San Diego.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sally_K._Ride
3. Pratiwi Pujilestari Sudarmono
Bila kita ingat kembali cerita mengenai dibatalkannya misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H beberapa tahun yang lalu (1986), tentu saja kita akan mengingat seorang astronot atau dalam bahasa Indonesia disebut Antariksawan yang bernama Pratiwi Pujilestari Sudarmono. Ia merupakan antariksawan yang terpilih untuk ikut serta dalam misi penerbangan ruang angkasa yang difasilitasi oleh NASA.
Misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H yang akan mengirimkan satelit komersial seperti Palapa B-3 milik Indonesia ini, terpakasa di batalkan. Hal ini diakibatkan karena adanya insiden kecelakaan yang menimpa pesawat Challenger. Dengan demikian, Pratiwi gagal berangkat ke luar angkasa dan satelit tersebut kemudian diluncurkan dengan sebuah roket Delta.
Pratiwi Pujilestari Sudarmono lahir di Bandung pada tanggal 31 Juli 1952. Ia adalah seorang ilmuwan Indonesia yang saat ini menjabat sebagai profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia, Jakarta.
Pada 1977 - Pratiwi Sudarmono menerima gelar Master dari Universitas Indonesiadan.
Pada tahun 1984 – Ia menerima gelar Ph.D. dalam bidang Biologi Molekuler dari Universitas Osaka, Jepang. Ia kemudian memulai karier ilmiahnya sebagai penerima beasiswa WHO untuk meneliti biologi molekuler Salmonella typhi.
Tahun 1994 - 2000, Ia menjabat sebagai ketua Departemen Mikrobiologi Fakultas Medis Universitas Indonesia.
Tahun 2001 - 2002, Ia menjadi peserta Program Sarjana Fulbright New Century.
Tahun 1985 - Pratiwi terpilih sebagai astronot yang ikut serta dalam misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H sebagai spesialis muatan dengan Taufik Akbar sebagai cadangannya. Namun naas, bencana melanda pesawat Challenger yang membuat misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H dibatalkan.
Pratiwi merupakan astronot pertama di Asia yang ikut dalam misi penerbangan ruang angkasa.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pratiwi_Sudarmono
Nama Astronot berasal dari negara Amerika Serikat, di negara Rusia, astronot disebut juga dengan Kosmonot, sedangkan di Indonesia Astronot disebut dengan Antariksawan, di negara China astronot disebut dengan Taikonot, beberapa negara lain juga menyebut astronot dengan nama yang berbeda sesuai dengan bahasa yang dipakai di negara tersebut.
0 komentar