plastik, woow!!!
Gambar dari bbc.com |
Kantin Gas Metan, Bayar Makan Pakai Sampah Plastik
Kantin Gas Metan memang sengaja didirikan untuk mengurangi sampah plastik yang berada di TPA Jatibarang. Ide ini dicetuskan oleh Kepala TPA Jatibarang yaitu Pak Agus, yang memang ingin mengurangi sampah plastik di TPA yang ia kelola. Ia menghubungi sepasang suami istri yang bernama Sarimin dan Suyatmi untuk mendirikan Kantin Gas Metan , namun transaksi pembayarannya tidak menggunakan uang, melainkan dengan sampah plastik.
Kantin Gas Metan yang terletak di sekitar lokasi TPA memang ditujukan untuk para pemulung dan sopir truk sampah. Awalnya kantin ini hanya menerima pembayaran dari sampah plastik dan tidak mau dibayar dengan uang. Namun, bila ada pembeli yang membayar makanannya dengan uang, kini mereka mau menerimanya.
Keberadaan Kantin Gas Metan jelas menyita perhatian masyarakat karena keunikannya dan bebeda dari kantin pada umumnya. Hendrar Prihadi, Bapak Walikota Semarang pun angkat bicara, oops!!! bukan melarang keberadaan kantin ini sobat, melainkan sangat mendukung akan program pengurangan sampah plastik yang dijalankan TPA tersebut. Pak Walikota pun berkunjung ke kantin tersebut untuk mencicipi masakan Bu Suyatmi dan tentu saja bayarnya pakai plastik!!!
Sumber Gas Metan
Gas metan yang mereka pakai berasal dari sampah aktif yang tertimbun di TPA selama kurang lebih dua tahun. Gas tersebut kemudian di tangkap menggunakan pipa-pipa dan disalurkan ke rumah-rumah warga sekitar untuk digunakan sebagai bahan bakar, termasuk Kantinnya Pak Sarimin dan Suyatmi. Lumayan kan, dapat menghemat pembelian gas elpiji (LPG).
Setiap satu meter kubik (m3) gas metana setara dengan energi yang dihasilkan 0,48 kilogram gas elpiji.
Proses Transaksi Di Kantin Gas Metan
Setiap yang makan di Kantin Pak Gas Metan diharuskan membawa sampah plastik minimal 20 Kilogram (Kg) dan sehari rata-rata dapat mengumpulkan sampah sampai 200 Kg. Bila ternyata harga makanan yang mereka makan kurang dari harga sampah plastik yang mereka bawa, maka sisanya ditabung untuk membayar makan di lain waktu. Sampah plastik yang dikumpulkan Pak Sarimin akan dijual setelah terkumpul setidaknya satu sampai dua Ton.
Keuntungan yang diperoleh Pak Sarimin dan Istrinya yang diperoleh melalui penjualan sampah plastik terbilang cukup lumayan, bersihnya bisa mencapai 1,5 Juta Rupian. Pak Sarimin akan menghargai sampah plastik sebesar Rp 400,00 kemudian Pak Sarimin akan menjualnya lagi dengan harga Rp 500,00. Keuntungan yang diperoleh Pak Sarimin sebesar Rp 100,00 dari penjualan sampah plastik tersebut. Lumayan kan...
Efek Dari Adanya Kantin Gas Metan
Keberadaan Kantin Gas Metan juga sangat membantu para pemulung dan sopir truk sampah yang berada di sana. Mereka tidak perlu menjual sampah plastiknya untuk di belikan makanan, namun langsung bisa ditukar (barter) dengan makanan.
Keberadaan Kantin Gas Metan ini menginspirasi TPA-TPA lain di Indonesia. Pak Walikota terus mendukung program pengurangan sampah ini dan berharap hal yang serupa dapat diwujudkan di kalangan masyarakat luas supaya lingkungan menjadi bersih dan asri. Masyarakat juga dapat memanfaatkan gas metan yang dihasilkan oleh sampah yang membusuk untuk dijadikan bahan bakar dengan kualitas baik.
Pak Sarimin dan Bu Suyatmi merupakan sosok yang menginspirasi bagi masyarakat Indonesia terutama mereka yang berada di sekitar TPA. Salah satu program TV ternama menghadirkan pasangan suami istri ini sebagai bintang tamu acara tersebut dan mereka terlihat hapy dan senang memiliki Kantin yang di kenal di seluruh Indonesia dan banyak menerima apresiasi dari masyarakat.
Penutup
Segala sesuatu memang memiliki perannya masing-masing dan semua hal positif yang kita lakukan akan berguna di hari itu juga atau di masa yang akan datang. Jangan ragu untuk melakukan sesuatu yang benar dan lakukanlah dengan baik, cermat dan berkelanjutan. Kantin Gas Metan Pak Sarimin dan Bu Suyatmi memang bukan kantin yang besar, meskipun sederhana namun menginspirasi banyak orang. Sekian dan Terima Kasih.
Referensi :
- http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/04/160405_majalah_lingkungan_sampah
- http://batampos.co.id/
0 komentar