Sejarah Panjat Tebing di Indonesia

Panjat tebing merupakan jenis olahraga alam yang sebagian besar peminatnya adalah laki-laki. Namun sekarang ini, dengan peralatan yang semakin lengkap dan canggih, kaum perempuan pun banyak yang menekuni hoby ekstrem yang satu ini.

Rock Climbing  memang mendapat perhatian yang lebih dari kalangan muda terutama Pelajar dan Mahasiswa. Selain melatih adrenalin , panjat tebing merupakan olahraga GAYA , HOBY yang tidak semua orang mempunyai mental untuk melakukannya.

Selain enak dilihat , panjat tebing lebih merupakan eksplorasi alam di area bebas yang dapat menimbulkan rasa puas bagi pemanjat tebing. Tak ada rasa takut , semua ia curahkan untuk meraih puncak tertinggi dari tebing alam.

Sejarah Panjat Tebing di Indonesia
Gambar : geograph.org.uk

ASAL MULA OLAH RAGA PANJAT TEBING


Pada dasarnya panjat tebing merupakan bagian dari olahraga Mendaki (Naik) Gunung. Saat melakukan kegiatan naik gunung, tujuan utama dari pendakian adalah puncak gunung. Namun tidak selamanya pendakian berjalan mulus , terkadang ada tebing di depan jalur pendakian yang harus dilewati untuk sampai di puncak Gunung.

Pada awal tahun 1910 , panjat tebing mulai dikenal di kawasan Eropa tepatnya di pegunungan Alpen. Namun pada waktu itu panjat tebing masih menggunakan cara-cara primitif (tanpa bantuan alat).

Panjat tebing menggunakan tali dan alat lainnya mulai digunakan sekitar tahun 1920-an. Sebagian besar peminat olahraga ekstrem ini dari kalangan Militer.

Olahraga ini mengalami kemajuan pesat pada tahun 1930, dimana para pemanjat banyak melakukan kegiatan menaiki tebing-tebing kecil, menengah hingga besar di kawasan pegunungan Alpen.

Olahraga ini kemudian terganggu saat terjadi PD II. Jumlah pemanjat mengalami penurunan drastis. Namun setelah PD II usai, olah raga ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

Hal tersebut ditandai dengan semakin banyaknya perlatan panjat yang tersedia di pasaran dan bagi pemanjat yang butuh peralatan panjat tebing tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkannya.

Sampai pada tahun 1970 - olahraga panjat tebing terus mengalami perkembangan. Kebanyakan pemanjat dari negara Amerika dan Inggis yang sebelumnya menggunakan teknik dan sistem yang berbeda-beda tiap negara , namun akhirnya mereka saling bertukar sistem dan teknik yang kemudian digunakan secara bersama.

Teknik lain yang dikenal pada olahraga panjat tebing adalah teknik yang diperkenalkan oleh pemanjat dari negara Prancis. Teknik dari Prancis ini lebih mengarah pada seni olahraga murni panjat tebing yang kemudian teknik ini banyak digunakan dalam olahraga-olahraga panjat tebing atau panjat dinding.

Pada tahun 1980 olahraga Panjat Tebing resmi lepas dari induknya yaitu Mendaki Gunung dan membentuk wujudnya sendiri menjadi Olah Raga Panjat Tebing.

PERKEMBANGAN PANJAT TEBING INDNESIA


Panjat tebing mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1960-an yang kemudian berdiri beberapa kelompok pecinta alam Universitas Indonesia dan Wanadri yang pada awalnya berpokok pada kegiatan mendaki Gunung.

Baru sekitar tahun 1975-an Panjat Tebing resmi berdiri sendiri. Beberapa orang penting yang berpengaruh dalam tonggak kebangkitan Panjat Tebing Indonesia antara lain : Harry Suliztiarto, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu dan Deddy Hikmat.

Mereka mengawali kegiatannya di tebing Citatah, Jawa Barat.

Indonesia mengundang 3 pemanjat tebing proffesional asal Negara Prancis pada tahun 1988 lewat kementrian Negara Pemuda dan Olahraga yang bekerjasama dengan pusat kebudayaan Prancis (CCF).

Patrick Bernhault, Jean Baptise Tribout dan Corrine Lebrune serta seorang instruktur Teknis Panjat Tebing Jean Harau yang kemudian memunculkan inspirasi untuk mendirikan FGT

Pada tahun 1988 kantor Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Pusat Kebudayaan Perancis (CCF) mengundang 3pemanjat profesional Perancis yaitu; Patrick Bernhault, Jean Baptise Tribout dan Corrine Lebrune serta seorang instruktur Teknis Panjat Tebing Jean Harau yang kemudian memunculkan inspirasi untuk mendirikan FGTI

Pada tahun 1989 Federasi Panjat Tebing Gunung Indonesia (FPTGI) resmi berdiri. Setelah sebelumnya  sekitar40`an orang dari perkumpulan PA yang ada di Jakarta, Bandung, Padang, Medan, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Ujung Pandang mengeluarkan ikrar di Tugu Monas tanggal 21 April 1988.

Pada tahun 1992 FPTGI kemudian berubah nama menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan kemudian  FPTI diakui menjadi anggota Union Internationale des Assosiations d`Alpinisme (UIAA) yang mewadahi organisasi panjat tebing dan gunung internasional. UIIA merupakan organisasi olahraga dunia yangbertaggung jawab pada semua kegiatan olahraga dunia termasuk Olimpiade.

Pada tahun 1994 secara resmi FPTI diakui sebagai induk olahraga panjat tebing oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia)

Olahraga Panjat Tebing diikutkan dalam PON sejak tahun 1996.

Seiring berjalannya waktu olahraga ini terus mengalami peningkatan dalam jumlah peminat (rockclimber), perlengkapan dan media berlatih yang semakin maju dan canggih juga dalam hal untuk kepentingan komersil seperti : fotografi, cleaning gedung tinggi dan lain sebagainya.

Sejarah Panjat Tebing di Indonesia
Gambar : pixabay
Olahraga ini menyenangkan untuk melatih mental, kekuatan otot tubuh, lengan, kaki, melatih keseimbangan namun memang cukup berbahaya. Bila ingin mencoba olahraga ini lebih baik didampingi oleh orang yang berpengalaman dalam hal ini.

Referensi :
  1. https://infowanapal.wordpress.com/divisi/tebing/sejarah-panjat-tebing/
  2. https://infowanapal.wordpress.com/divisi/tebing/sejarah-panjat-tebing/

0 komentar