Sumber Gambar : pixhere |
Ikan PAUS merupakan mamalia terbesar di dunia, hewan ini hidup di laut dan sering muncul ke permukaan laut untuk mengambil oksigen dalam keperluannya bernafas. Sebagai hewan mamalia (menyusui), ikan paus tidak bernafas menggunakan insang seperti layaknya ikan lainnya. Paus bernafas menggunakan paru-paru, namun ia tidak dapat bertahan lama hidup di darat karena kondisi kulitnya yang harus tetap terjaga kelembabannya. Bila ikan paus lama berada di darat, ia akan mengalami dehidrasi dan dapat menyebabkan kematian ikan paus tersebut.
Tahukah anda? ketika ikan paus muncul kepermukaan, ia mengeluarkan segumpal kotoran besar yang ternyata memiliki peran penting dalam ekosistem laut.
baca juga
Seperti layaknya kotoran binatang pada umumnya, ia akan menjadi komponen penting dalam proses rantai makanan. Begitu juga dengan kotoran ikan paus, nantinya kotoran ini akan berpengaruh terhadap rantai makanan yang ada di ekosistem laut.
Seorang ahli biologi konservasi di University of Vermont, Joe Roman telah mengamati fenomena ini sejak lama, sekitar pertengahan tahun 1990-an. Dari fenomena tersebut muncul pertanyaan dalam benaknya, apakah hal tersebut penting secara ekologis?
Banyak peneliti yang berusaha menunjukan bahwa kotoran paus memang memiliki peran yang penting dalam keberlangsungan ekosistem laut. Kotoran paus dapat menjadi bahan bakar rantai makanan laut dan ikut berkontribusi pada siklus karbon laut.
Dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh Joe Roman (2010), mereka menemukan bahwa kotoran paus membawa 23.000 metrik ton nitrogen ke permukaan setiap tahun di Teluk Maine. Nitrogen sendiri merupakan zat yang dapat mempertahankan tanaman mikroskopis yang merupakan makanan plankton. Pada tahap selanjutnya, plankton akan menjadi sumber makanan berbagai biota laut, termasuk ikan paus itu sendiri.
Berbagai penelitian pun dilakukan untuk menunjukan bahwa peran kotoran ikan paus memang penting dalam keberlangsungan ekosistem laut. Penelitian yang dilakukan di Laut Selatan, menunjukan bahwa, kotoran 12.0000 Paus Sperma dapat memberi makan populasi fitoplankton yang menyimpan 240.000 metrik ton lebih karbon di laut. Dalam hal ini, hewan mamalia terbesar di dunia ini memang membantu dalam menyeimbangkan lingkungan dengan mengunci karbon.
Peran kotoran ikan paus dalam ekosistem laut
Kotoran ikan paus yang memiliki jumlah atau ukuran yang besar sangat membantu ekosistem laut dalam menjaga keberlangsungan plankton sebagai sumber utama makanan biota laut.
Kotoran ikan paus yang memiliki jumlah atau ukuran yang besar sangat membantu ekosistem laut dalam menjaga keberlangsungan plankton sebagai sumber utama makanan biota laut.
Ikan paus yang sering melakukan migrasi juga dapat membantu penyebaran kotoran paus, sehingga pemerataan kotoran paus di berbagai tempat akan membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut. Namun, sayangnya jumlah ikan paus terus mengalami penurunan akibat perburuan oleh manusia secara besar-besaran.
Pada tahun 2016, ahli ekologi Chris Doughty dari Universitas Oxford dan rekan-rekannya memperkirakan kapasitas hewan laut untuk memindahkan nutrisi di sekitar telah menurun hingga hanya 5 persen.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah kepunahan ikan yang memiliki ukuran super besar tersebut. Termasuk pertemuan yang diprakarsai oleh International Whaling Commission (IWC), yang akan melibatkan perwakilan dari 88 negara anggota. Demikian mengenai Peran Kotoran Ikan PAUS Dalam Ekosistem Laut.
Sumber: nationalgeographic.grid.id
0 komentar